Rentan Alami Gangguan Mental, Inilah 7 Kebiasaan Buruk yang kita Wajib Tahu!


Sambrama - Hallo shobat sambrama gimana kabar kamu nih? Gak terganggu mentalnya kan? Semoga kamu selalu diberikan kemudahan dan ilmu yang selalu bermanfaat. Tanpa disadari, musuh terbesar untuk diri kita bukanlah orang lain, namun diri kita sendiri. Pikiran dan kelaziman Anda, meskipun tidak jarang kali disepelekan, bisa memengaruhi keadaan hati dan mengganggu kesehatan mental Anda. Sama laksana kesehatan tubuh, gangguan mental pun akan mengakibatkan gejala-gejala yang kesudahannya menghambat kegiatan Anda keseharian bila tidak segera ditangani.

Berikut ialah beberapa kelaziman yang dapat mengganggu kesehatan mental Anda:

1. Pesimis
Orang yang pesimis ingin tidak memiliki harapan baik dan gampang putus asa. Karena itu, pesimisme tidak melulu memengaruhi teknik Anda memandang hidup, tetapi pun mengganggu kesehatan mental Anda. Hilang asa dan rasa putus asa, bila tidak dipedulikan berlarut-larut, dapat menjadi salah satu fenomena gangguan mood, yakni depresi.

Maka, belajarlah untuk beranggapan positif. Kenali kekurangan dan kekuatan Anda, dan fokuslah pada kekuatan kita tersebut. Jangan melulu berkutat pada kekurangan Anda atau kondisi buruk yang sedang dihadapi.

2. Perfeksionis
Sikap perfeksionis ingin membuat seseorang mengharapkan semua urusan sempurna, berjalan cocok rencana, dan tanpa cacat cela. Standar yang sempurna ini tidak jarang menciptakan seseorang kecewa dan sedih, terlebih andai apa yang direncanakan tidak menjadi nyata. Bila tidak dikendalikan, kita menjadi rentan terhadap gangguan kegelisahan (anxiety disorder).

Tetapkan destinasi yang realistis, lebih bisa dicapai, dan hadapi kekeliruan atau kegagalan sebagai format pembelajaran. Jika Anda telah mulai cemas, tenangkan diri kita dengan teknik-teknik relaksasi, misalnya unik napas panjang.

3. Pikiran obsesif
Obsesi ialah pikiran negatif yang hadir dan tidak terkendali serta berulang akan sebuah kejadian masa kemudian atau yang sedang dihadapi.

Misalnya kita terobsesi guna selalu memeriksa HP atau media sosial, enggan ketinggalan informasi seremeh apa pun. Tidak pegang HP sebentar saja, dalam benak Anda sudah hadir hal-hal negatif seperti, “Bagaimana bila tadi pasangan menelepon sebab ada apa-apa?.”

Ini akan menciptakan tubuh dan benak Anda stres, menciptakan napas dan denyut jantung Anda bertambah cepat, dan tubuh akan mencungkil hormon stres adrenalin dan kortisol. Semua ini akan dominan  pada kesehatan jasmani dan emosional Anda.

4. Rendah diri
Cara kita menilai diri sendiri juga dapat mendukung atau malah mengganggu kesehatan mental Anda. Orang yang ingin rendah diri, menilai dirinya serba kurang, mencocokkan diri sendiri dengan orang lain, dan terlalu tidak jarang menyalahkan diri sendiri akan gampang stres dan depresi.

Lebih baik konsentrasi pada apa yang kita punya, maksimalkan potensi yang kita miliki, buktikan pada diri sendiri bila Anda punya segudang kemampuan, dan tidak boleh terlalu memikirkan komentar orang lain mengenai diri Anda.

5. Kurang tidur
Tidur ialah cara tubuh mengerjakan regenerasi. Karena itu, tidak cukup tidur tidak melulu membuat Anda gampang mengantuk, tetapi pun dapat mengacaukan kinerja sistem tubuh. Ini pasti akan mengganggu kesehatan mental Anda. Sejumlah riset telah memperlihatkan kaitan tidak cukup tidur dengan sekian banyak  jenis gangguan mental laksana depresi, bipolar disorder, dan ADHD.

Biasakan diri kita untuk istirahat 8 jam sehari. Atau andai Anda merasakan gangguan tidur, segera cek ke dokter supaya mengetahui penyebab dan teknik mengatasinya.

6. Malas gerak
Studi yang dilaksanakan oleh para berpengalaman dari University College London mengejar adanya hubungan antara kegiatan fisik dan depresi. Studi tersebut melafalkan bahwa orang yang aktif ingin tidak merasakan depresi, karena kegiatan fisik bakal menurunkan risiko depresi.

Mulailah dengan kegiatan fisik sederhana. Misalnya berjalan terbit rumah, naik-turun tangga, bersepeda, atau kegiatan apa juga yang dapat menciptakan tubuh dan benak Anda senantiasa aktif.

7. Memendam amarah
Jangan salah, memendam amarah juga dapat mengganggu kesehatan mental seseorang. Dalam jurnal Advances tahun 2017, para berpengalaman di Inggris mengejar bahwa orang-orang yang tidak dapat meluapkan amarahnya secara sehat lebih rentan mengalami sekian banyak  gejala depresi.

Karena itu, belajarlah guna meluapkan emosi dan mengungkapkan rasa marah, kecewa, dan perasaan negatif lainnya dengan baik. Jangan melulu dipendam sendirian, lagipula kalau hingga mengganggu kesehatan mental Anda. Berceritalah pada orang-orang yang kita percayai atau tuangkan perasaan kita dalam diary. Semoga bermanfaat...

Post a Comment

0 Comments