Sambrama - Hallo shobat sambrama gimana kabar kamu nih? Gak terganggu
mentalnya kan? Semoga kamu selalu diberikan kemudahan dan ilmu yang selalu
bermanfaat. Tanpa disadari, musuh terbesar untuk diri kita bukanlah orang lain,
namun diri kita sendiri. Pikiran dan kelaziman Anda, meskipun tidak jarang kali
disepelekan, bisa memengaruhi keadaan hati dan mengganggu kesehatan mental
Anda. Sama laksana kesehatan tubuh, gangguan mental pun akan mengakibatkan
gejala-gejala yang kesudahannya menghambat kegiatan Anda keseharian bila tidak
segera ditangani.
Berikut ialah beberapa kelaziman yang dapat mengganggu
kesehatan mental Anda:
1. Pesimis
Orang yang pesimis ingin tidak memiliki harapan baik dan
gampang putus asa. Karena itu, pesimisme tidak melulu memengaruhi teknik Anda
memandang hidup, tetapi pun mengganggu kesehatan mental Anda. Hilang asa dan
rasa putus asa, bila tidak dipedulikan berlarut-larut, dapat menjadi salah satu
fenomena gangguan mood, yakni depresi.
Maka, belajarlah untuk beranggapan positif. Kenali
kekurangan dan kekuatan Anda, dan fokuslah pada kekuatan kita tersebut. Jangan
melulu berkutat pada kekurangan Anda atau kondisi buruk yang sedang dihadapi.
2. Perfeksionis
Sikap perfeksionis ingin membuat seseorang mengharapkan
semua urusan sempurna, berjalan cocok rencana, dan tanpa cacat cela. Standar
yang sempurna ini tidak jarang menciptakan seseorang kecewa dan sedih, terlebih
andai apa yang direncanakan tidak menjadi nyata. Bila tidak dikendalikan, kita
menjadi rentan terhadap gangguan kegelisahan (anxiety disorder).
Tetapkan destinasi yang realistis, lebih bisa dicapai, dan
hadapi kekeliruan atau kegagalan sebagai format pembelajaran. Jika Anda telah
mulai cemas, tenangkan diri kita dengan teknik-teknik relaksasi, misalnya unik
napas panjang.
3. Pikiran obsesif
Obsesi ialah pikiran negatif yang hadir dan tidak terkendali
serta berulang akan sebuah kejadian masa kemudian atau yang sedang dihadapi.
Misalnya kita terobsesi guna selalu memeriksa HP atau media
sosial, enggan ketinggalan informasi seremeh apa pun. Tidak pegang HP sebentar
saja, dalam benak Anda sudah hadir hal-hal negatif seperti, “Bagaimana bila
tadi pasangan menelepon sebab ada apa-apa?.”
Ini akan menciptakan tubuh dan benak Anda stres, menciptakan
napas dan denyut jantung Anda bertambah cepat, dan tubuh akan mencungkil hormon
stres adrenalin dan kortisol. Semua ini akan dominan pada kesehatan jasmani dan emosional Anda.
4. Rendah diri
Cara kita menilai diri sendiri juga dapat mendukung atau
malah mengganggu kesehatan mental Anda. Orang yang ingin rendah diri, menilai
dirinya serba kurang, mencocokkan diri sendiri dengan orang lain, dan terlalu
tidak jarang menyalahkan diri sendiri akan gampang stres dan depresi.
Lebih baik konsentrasi pada apa yang kita punya, maksimalkan
potensi yang kita miliki, buktikan pada diri sendiri bila Anda punya segudang
kemampuan, dan tidak boleh terlalu memikirkan komentar orang lain mengenai diri
Anda.
5. Kurang tidur
Tidur ialah cara tubuh mengerjakan regenerasi. Karena itu,
tidak cukup tidur tidak melulu membuat Anda gampang mengantuk, tetapi pun dapat
mengacaukan kinerja sistem tubuh. Ini pasti akan mengganggu kesehatan mental
Anda. Sejumlah riset telah memperlihatkan kaitan tidak cukup tidur dengan sekian
banyak jenis gangguan mental laksana
depresi, bipolar disorder, dan ADHD.
Biasakan diri kita untuk istirahat 8 jam sehari. Atau andai
Anda merasakan gangguan tidur, segera cek ke dokter supaya mengetahui penyebab
dan teknik mengatasinya.
6. Malas gerak
Studi yang dilaksanakan oleh para berpengalaman dari
University College London mengejar adanya hubungan antara kegiatan fisik dan
depresi. Studi tersebut melafalkan bahwa orang yang aktif ingin tidak merasakan
depresi, karena kegiatan fisik bakal menurunkan risiko depresi.
Mulailah dengan kegiatan fisik sederhana. Misalnya berjalan
terbit rumah, naik-turun tangga, bersepeda, atau kegiatan apa juga yang dapat
menciptakan tubuh dan benak Anda senantiasa aktif.
7. Memendam amarah
Jangan salah, memendam amarah juga dapat mengganggu
kesehatan mental seseorang. Dalam jurnal Advances tahun 2017, para
berpengalaman di Inggris mengejar bahwa orang-orang yang tidak dapat meluapkan
amarahnya secara sehat lebih rentan mengalami sekian banyak gejala depresi.
Karena itu, belajarlah guna meluapkan emosi dan
mengungkapkan rasa marah, kecewa, dan perasaan negatif lainnya dengan baik.
Jangan melulu dipendam sendirian, lagipula kalau hingga mengganggu kesehatan
mental Anda. Berceritalah pada orang-orang yang kita percayai atau tuangkan
perasaan kita dalam diary. Semoga bermanfaat...
0 Comments