Psikologi: 9 Proses Pembentukan Perilaku dalam Psikologi - Sambrama



deslanikn.blogspot.com

Sambrama-Hallo Shobat sambrama, Gimana kabar kalian? Tentunya kami berharap sehat selalu ya… kali ini kami akan memberikan informasi penting mengenai proses pembentukan perilaku dalam psikologi. Yuk kita simak… 

Adanya proses pembentukan perilaku dalam psikologi menjadi urusan yang menarik saat kita memperhatikan kelaziman yang terdapat pada orang-orang di dekat kita. Sebagai ilmu yang mempelajari perilaku, sudah tentu psikologi bakal menjelaskan tidak sedikit hal tentang bagaimana seseorang dapat berperilaku. Bagaimana kelaziman dan hal-hal lain berhubungan dengan sikap dan sifat manusia, itulah yang berjuang dipelajari dalam psikologi. Psikologi memiliki jangkauan yang luas, tidak terbatas melulu pada satu urusan saja. Pada akhirnya, penerapannya juga bahkan dapat ditemui dalam nyaris setiap aspek ilmu pengetahuan.

Mengapa urusan demikian dapat terjadi? Ini telah barang pasti karena hakikat dari psikologi yang selalu berjuang menyingkap perilaku-perilaku individu. Pertanyaannya lantas adalah, apakah psikologi juga dapat menjawab tentang bagaimana perilaku itu dapat terbentuk? Sudah pasti secara sekilas kita dapat menyatakan ya guna pertanyaan ini. Berikut ialah beberapa figur yang telah mengungkapkan tentang bagaimana proses pembentukan perilaku:

Pavlov

Pavlov menjelaskan tentang bagaimana terbentuknya perilaku ini erat kaitannya dengan gerakan refleks. Menurutnya, gerakan refleks yang terdapat sebenarnya dapat dipelajari. Seseorang berperilaku pun tergantung dari refleks. Ia membagi refleks menjadi dua macam yakni refleks yang lumrah dan refleks yang bersyarat. Pada dasarnya, dua-duanya membentuk seseorang guna berperilaku dan berespon dengan apa yang terdapat di sekitarnya.

F. Skiner

Kita barangkali pernah mendengar tentang “Operant Conditioning Theory”. Skiner lumayan terkenal dengan teorinya ini dimana ia mengungkapkan bahwa terdapat stimulan (S) dan respon (R) yang saling mempunyai hubungan sehingga dapat membentuk tingkah laku seseorang. Sebenarnya Skiner menekankan bahwa dua urusan ini berhubungan dengan kelaziman belajar tertentu.


L. Thorndike

Thorndike menyatakan dua hal tentang bagaimana sebuah perilaku dapat terbentuk. Ia mengungkapkan bahwa terdapat Law of Effects dan Law of Exercise. Law of Effects menyampaikan bahwa seseorang bakal membentuk kelaziman dan perilaku baru tertentu sebagai efek dari apa yang telah ia dapati sebelumnya secara tiba-tiba. Efek ini seperti contohnya rasa senang sebab ada tindakan yang dilaksanakan sebelumnya. Sementara Law of Exercise menyatakan bahwa sebuah perilaku tertentu dapat dibangun saat terus menerus dilatih.

Piaget

Siapa yang tidak mengenal Piaget dengan teori pertumbuhan kognitifnya? Piaget pun menggambarkan tentang bagaimana perilaku seseorang tersebut akan bergantung dengan tahapan pertumbuhan kognitif yang ada. Meski juga rentang yang ia ungkapkan terdapat pada rentang umur anak, tetapi paling tidak kita dapat tahu bahwa barangkali saja perilaku seseorang ketika ini diprovokasi oleh hal tumbuh kembang di masa kanak-kanaknya.

Robert M. Gagne

Hampir serupa dengan teori domain belajar kepunyaan Bloom, Gagne pun menjelaskan bahwa terdapat tiga aspek yang berperan dalam proses pembentukan perilaku yakni aspek kognitif, aspek afektif dan pun aspek psikomotorik. Ketiganya bakal saling berhubungan dan memprovokasi jenis perilaku apa yang akan diperlihatkan oleh seseorang.

David Ausubel

Ausubel menyatakan bahwa perilaku seseorang dapat terbentuk melewati dua dimensi. Dimensi yang kesatu ialah dimensi yang bersangkutan dengan bagaimana teknik suatu informasi diserahkan atau disajikan pada seseorang. Dimensi kedua ialah mengenai bagaimana teknis spesifik informasi itu dipelajari. Ketika terdapat kegagalan dalam menerima informasi, dapat saja perilaku yang terbentuk pun akan terpengaruh.

Gestalt

Gestalt lebih tersingkap dengan teori tentang proses pembentukan perilaku pada manusia. Ia memandang insan adalahsatu kesatuan utuh baik dari sisi jasmani dan rohani, sampai-sampai apa juga yang terjadi atau dipunyai oleh pribadi tersebut adalahsuatu kemerdekaan tersendiri. Gestalt pun lebih meyakini bahwa pribadi mungkin bakal lebih tidak sedikit berkembang saat ia dapat mengoptimalkan keterampilan yang terdapat di dalam dirinya.

Clark C. Hul

Hul berasumsi bahwa perilaku terbentuk sebab adanya keperluan yang dipunyai oleh setiap individu. Melalui keperluan tersebut, seseorang bakal tergerak dan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu hal. Hul juga berasumsi bahwa keperluan masing-masing orang ini bakal berperan urgen untuk menyerahkan hal yang memang berkontribusi pada perilaku yang akan dipunyai oleh seseorang.

Perilaku masing-masing orang memang berbeda-beda. Psikologi berusaha menelaah urusan ini dan ada tidak sedikit sekali teori tentang pembentukan perilaku. Kita dapat mencari tahu lebih tidak sedikit mengenai proses pembentukan perilaku dalam psikologi agar kita lebih mengetahui konsep tersebut.

Demikian artikel kami tentang 9 Proses Pembentukan Perilaku dalam Psikologi ini, semoga bermanfaat bagi Anda. Jangan lupa apabila ada saran dan kritik silahkan tulis dikolom komentar dibawah ini. Kunjungi terus Website kami ini untuk update terbaru artikel kami. Salam...

Post a Comment

0 Comments